Kamis, 03 Maret 2016

KENALI UPS LEBIH DEKAT




Pemadaman listrik secara tiba-tiba merupakan hal yang sangat merugikan berbagai kalangan masyarakat. Bagi pelaku bisnis, pemadaman listrik merupakan masalah yang cukup serius karena bisa berdampak pada tidak beroperasinya bisnis mereka tanpa adanya pasokan listrik. 



Nah, bagaimana dengan Anda? Pemadaman listrik tentu sangat merugikan. Bayangkan ketika Anda tengah dikejar deadline laporan pekerjaan yang membutuhkan analisa rumit dan menguras otak kemudian tiba-tiba terjadi black out (pemadaman listrik). Celakanya, file laporan yang telah Anda buat ternyata belum disimpan di komputer. Tentu hal ini menyulut emosi Anda bukan? Kasus lain misal, saat Anda berhasil melewati level yang sulit ketika bermain game, kemudian listrik padam (lagi). Tentu sangat mengesalkan dan membuat frustrasi. Padahal untuk melewati level tersebut, butuh puluhan kali percobaan yang memakan waktu, tragisnya lagi, check point untuk mencapai level terakhir yang Anda mainkan ternyata sangat jauh.

Solusi yang paling ampuh untuk mengatasi masalah di atas adalah dengan menggunakan perangkat UPS (Uninteruptable Power Supplies/System). Secara definisi, UPS merupakan perangkat output yang tidak dapat diinterupsi. Maksud dari interupsi ini adalah hilangnya catu daya dari sumber listrik utama.

 
Fungsi UPS sendiri adalah sebagai penstabil listrik dan untuk mem-back up kebutuhan listrik. Hal Ini memungkinkan komputer yang kita gunakan akan terjaga dari kondisi black out. Namun perlu diperhatikan, UPS hanya akan bekerja sementara saja, bergantung pada kapasitas baterai yang dimilikinya dalam mensuplai daya ke perangkat lain yang terkoneksi dengannya. Ketika baterainya habis maka, koneksi daya pun akan terputus.

Sebagai informasi, UPS dengan kapasitas 1200VA – 1250VA, jika di kalkulasi, mampu menampung daya sebesar 600W – 625W jika power factor yang dimilikinya adalah 0.5. Spesifikasi ini cukup untuk memback-up daya komputer serta monitor selama kisaran waktu 15 – 20 menit.  Waktu tersebut tentunya cukup digunakan untuk menyimpan file komputer lalu mematikan komputer secara aman melalui perintah shutdown.

Fungsi dasar UPS



  • Memback-up data: seperti dijelaskan sebelumnya, ini adalah fungsi utama UPS di mana saat terjadi black out, perangkat yang terkoneksi dengan UPS akan tetap bertahan hidup sehingga memberikan waktu kepada kita untuk bisa melakukan back up data secara aman.
  • Melindungi perangkat: fungsi lain dari UPS adalah sebagai penstabil daya
  • Melakukan diagnosa: beberapa UPS umumnya sudah dilengkapi dengan fitur diagnosa dengan memanfaatkan log data yang terekam.
  • Power monitoring: fungsi ini mungkin bisa ditemukan di perangkat UPS canggih di mana terdapat fungsi power management seperti alarm, atau remote power yang bisa diakses dari berbagai interface.
Pengaplikasian UPS

  • Personal computer: UPS bisa diterapkan pada komputer pribadi. Namun tidak berarti 1 unit UPS hanya bisa mengakomodasi 1 unit komputer saja. UPS biasanya menyediakan output lebih dari satu. Artinya, anda bisa menggunakan UPS untuk berbagai perangkat secara bersamaan seperti kulkas, tv, ataupun komputer. Namun pastikan terlebih dahulu spesifikasi UPS yang ingin Anda beli, baik dari sisi output maupun kapasitas power yang digunakan.
  • Server: selain PC, server merupakan perangkat yang wajib menyertakan UPS. Karena apabila terjadi down time, bisa berdampak langsung pada sisi bisnis.
  • Industri: pada sektor industri, UPS juga memiliki peranan penting, seperti pada sistem alarm ataupun survival equipment.


Mengenal Jenis-jenis UPS

FSP Group (Fortron Source Power) merupakan salah satu pemimpin global produsen UPS untuk solusi solusi masalah daya. Rangkaian UPS dari FSP tersedia lengkap, mulai dari segmen consumer hingga corporate. UPS FSP mengaplikasikan AVR (automatic Voltage Regulation) untuk memberikan output yang lebih stabil meski listrik dari sumber utama tidak stabil. Keamanan dijamin penuh dengan fungsi proteksi meliputi: discharge, overcharge, short circuit, dan thermal protection. Fungsi proteksi ini sekaligus melindungi perangkat elektronik Anda dari kerusakan akibat suplai daya yang tidak normal.
Pada umumnya terdapat 3 jenis UPS yang umum digunakan. Ketiganya dibedakan dari desain rancangan serta performanya.

-    Off Line UPS

Keunggulan: biaya rendah; efisiensi tinggi; desain kompak
Kekurangan: baterai tetap terpakai saat listrik padam; tidak cocok untuk pemakaian di atas 2kVA
Keterangan: paling cocok untuk pengguna personal


Tipe off line UPS umumnya lebih diperuntukkan bagi personal user karena memiliki kelebihan dari sisi ukuran (small size), low cost, serta efisiensi yang tinggi. Cara kerja dari UPS ini secara teknis terdiri dari dua buah jalur: jalur langsung (direct path) dan jalur melalui battery/inverter. Pada kondisi normal, daya akan menggunakan jalur langsung, namun ketika terjadi black out maka sistem akan langsung melakukan switch ke jalur battery.

-    Line Interactive UPS

Keunggulan: reliabilitas tinggi; efisiensi tinggi; penyesuaian voltase baik.
Kekurangan: tidak cocok untuk pemakaian di atas 5kVA.
Keterangan: tipe UPS yang paling sering digunakan dalam kondisi listrik yang tidak menentu


Tipe line interactive UPS umumnya dirancang untuk skala small office, web dan server. Secara teknis fungsi yang ditawarkan oleh UPS jenis ini mirip dengan off line UPS. Bedanya, pada UPS ini dilengkapi dengan AVR (automatic Voltage Regulation) yang berfungsi sebagai penstabil tegangan jika terjadi brown out.


-    On-line UPS

Keunggulan: penyesuaian voltase yang sangat baik; mudah untuk disambungkan secara paralel.
Kekurangan: harganya mahal untuk tipe dengan daya di bawah 5kVA.
Keterangan: mendekati gambaran ideal UPS, tapi menghasilkan panas yang cukup tinggi.



Ini merupakan jenis UPS paling mutakhir karena sudah dilengkapi dengan inverter AC/DC serta rectifier AC/DC.


1 komentar:

  1. Kak kalo kita punya kulkas 180watt
    Cocoknya pakai ups apa ya?
    Mohon pencerahannya

    BalasHapus

Know us

Our Team

Tags

Video of the Day

Contact us

Nama

Email *

Pesan *